Jumat, 20 Maret 2020

Melawan Covid-19 : Belajar di Rumah Harusnya Lebih Menyenangkan

Untuk menekan penyebaran covid-19 salah satu  kebijakan pemerintah dengan meliburkan sekolah. Dianjurkan anak tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Tidak berkumpul bersama temannya.  Setiap anak diharapkan belajar di rumah. Tidak berlibur ke tempat-tempat wisata. Tidak jalan-jalan ke Mall atau berkunjung ke rumah keluarga. 
Untuk mengisi waktu di rumah, anak-anak diharapkan belajar mandiri atau dengan bantuan guru dan orang tua. Guru dapat membantu siswa dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar online.
Beberapa guru dan sekolah dengan semangat menerapkan pembelajaran online. Lupa bahwa libur saat ini situasional. Tujuannya memutus rantai penyebaran covid-19. Banyak anak-anak mulai gelisah dan akhirnya mengadu ke Komisi Peindungan Anak Indonesia (KPAI) karena banyaknya tugas-tugas yang katanya membuat mereka stres. Baca media tempo 18 Maret 2020.
Adalah kekeliruan, bila belajar di rumah dalam situasi saat ini bertujuan mencapai target kurikulum. Guru dan sekolah semestinya tidak membebani siswa dengan target pencapaian kurikulum karena belajar daring ini karena situasinya serta merta. Selain itu akses siswa pada media daring dipastikan  tidak sama. Lalu, apakah kita biarkan sebagian anak ketinggalan materi pembelajaran karena keterbatasan akses pada pembelajarn online?
Apa yang sebaiknya dilakukan orang tua dan guru bila pembelajaran.
1. Jagan terlalu banyak tagihan penugasan melalui pembelajaran online
2. Tagihan  sebaiknya dilakukan dengan tujuan anak-anak betah di rumah bukan sebagai indikator ketercapaian kurikulum atau nilai.
3. Mata pelajaran yang diberikan cukup satu mata pelajaran. Jangan mengikuti jam di sekolah.
4. Situasinya harus lebih santai, fleksibel, dan terbebas dari ancaman bila tidak selesai.
5. Pastikan anak-anak memang sedang di rumah
6. Bila anak tak memiliki akses pada media dan jaringan internet, sampaikanlah melalui media yang lain atau melalui orang tua.
7. Berikanlah materi dan penugasan yang bersifat pengayaan yang subyektif sehingga membuat mereka lebih kreatif memberi tanggapan. 

Tidak ada komentar: