Kamis, 21 Agustus 2025

Hati-hati dan Bijak dalam Bermedsos

Media sosial kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hampir setiap saat kita membuka ponsel, ada saja informasi, gambar, video, atau ucapan yang lewat di beranda kita. Tidak bisa dipungkiri, medsos memudahkan kita berkomunikasi, berbagi kabar, bahkan belajar banyak hal baru. Namun di balik semua kemudahan itu, ada tantangan besar yang tidak boleh kita abaikan: kebenaran informasi.

Belakangan ini, saya semakin sering menjumpai konten di medsos yang ternyata bukan sekadar hasil dokumentasi nyata, melainkan rekayasa. Teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah mampu membuat gambar, suara, bahkan video yang seakan-akan benar-benar terjadi. Misalnya, ada orang yang terlihat mengucapkan sesuatu padahal ia tidak pernah mengatakannya. Ada pula peristiwa yang digambarkan seolah nyata, padahal hanya hasil olahan mesin.

Hal ini tentu bisa menimbulkan dampak serius. Bayangkan jika sebuah konten palsu yang sangat meyakinkan tersebar luas tanpa ada yang memeriksa kebenarannya. Bisa jadi menimbulkan fitnah, perpecahan, atau bahkan merusak nama baik seseorang. Lebih mengkhawatirkan lagi, banyak orang yang langsung percaya dan menyebarkan tanpa berpikir panjang, hanya karena konten itu terlihat nyata.

Di sinilah kita dituntut untuk bijak dalam bermedsos. Jangan mudah percaya dengan apa yang kita lihat, dengar, atau baca di layar. Periksa kembali sumbernya, bandingkan dengan informasi lain yang lebih terpercaya, dan tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini layak untuk saya bagikan?

Kebijaksanaan dalam bermedsos bukan hanya soal menyaring informasi, tetapi juga soal bagaimana kita menjaga etika. Satu komentar kasar bisa melukai hati orang lain. Satu unggahan tanpa pikir panjang bisa berbalik menjadi masalah besar. Jari-jari kita di dunia maya sama berharganya dengan ucapan kita di dunia nyata—keduanya bisa membawa kebaikan, tapi juga bisa menimbulkan kerusakan.

Mari kita gunakan media sosial sebagai sarana membangun: menyebarkan hal-hal yang bermanfaat, memberi semangat, mempererat persaudaraan, dan menjadi ruang belajar bersama. Jangan biarkan medsos menjadi tempat di mana kebohongan dan kebencian tumbuh subur.

Di era digital yang semakin canggih ini, kunci utama ada pada diri kita: hati-hati dan bijak. Karena pada akhirnya, bukan teknologi yang menentukan baik atau buruknya dunia maya, melainkan cara kita menggunakannya.

Tidak ada komentar: