Beberapa kali kepala sekolah memanggil oknum guru itu dengan kasus terlambat. Setiap kali dipanggil, oknum guru berusaha meyakinkan kepala sekolah alasan mengapa terlambat dan setiap kali juga berjani akan berusaha untuk tidak terlambat. Satu dua hari berselang, oknum guru memperlihatkan ada perubahan. Dia tidak terlambat. Kepala sekolah senang dengan perubahan itu. Namun, berselang beberapa hari kemudian, oknum guru terlambat lagi. Dengan sabar kepala sekolah memnggil oknum guru itu lagi. Seperti biasa, ada saja alasan oknum guru. Kemudian oknum guru berjanji tidak terlambat lagi, namun akhirnya dia berhasil terlambat lagi.
Kutipan cerita tersebut mungkin saja sebuah fakta. Memang fenomena guru terlambat merupakan kasus klasik yang mungkin terjadi pada hampir semua sekolah . Bila guru terlambat sampai ke sekolah atau terlambat memulai pembelajaran, sebetulnya ini bukan lagi persoalan sepele. Mengapa? Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kperibadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang dikemukakan adalah guru bisa digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan guru dapat dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Tugas guru pada dasarnya bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan tapi juga mewarikan nilai atau karakter yang baik.
Ketika guru ingin menanamkan sikap disi¬plin kepada siswanya, maka sebaiknya guru terlebih dahulu mendisiplinkan dirinya, artinya jika guru tidak senang melihat siswanya datang terlambat ke sekolah maka guru harus terlebih dahulu harus dapat datang ke sekolah dengan tepat waktu. Apa¬bila guru datang terlambat su¬dah dapat dipastikan selain proses belajar mengajar menjadi kacau, situasi kelas menjadi tidak tertib, yang dibanjiri dengan suara keributan siswa.
Semestinya guru merasa malu jika terlambat datang ke sekolah ketika jam mengajar, sebab guru meru¬pakan orang yang akan digugu dan ditiru oleh siswanya. Ba¬gaimana mungkin siswa mau mencontoh dan menteladani gurunya jika gurunya sendiri tidak menunjukkan perilaku yang baik.
Mari berusaha dan berjuang untuk tidak terlambat ke sekolah. Peristiwanya kecil akibatnya besar. Jadilah guru harus mampu memberikan teladan bagi siswa. membangkitkan atau menggugah semangat siswa dan memberikan dorongan moral dan semangat kerja bagi siswa.
Rabu, 04 Oktober 2017

Berjuanglah tidak Terlambat di Sekolah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar