Senin, 08 Mei 2017

Aku pernah mengalami keterpurukan, serupiah pun aku tak punya uang, padahal aku sangat butuh. Kebutuhannya tidak banyak. cuma 250 rupiah kala itu. Aku butuh sekadar ongkos, jauh dekat hanya Rp 250,-.  Ingin rasanya berhutang, tapi rasa malau terlebih dulu melarang niat.  Lalu aku putuskan untuk berjalan kaki ke tempat kerja yang jaraknya 5 km. Aku berusaha lewat gang untuk menghindari teman-teman yang akan mungkin  melihatku. Selain itu, aku ingin menghemat jumlah ayunan langkah yang harus kulakukan seharusnya. Hal yang sama aku lakukan kembali setelah pulang. Ini sungguh pengalaman yang luar biasa dan susah dilupakan, meski saat ini masih sering mengalami hal yang sama. 
Hari ini, tiba-tiba saja memori itu muncul. Teringat kembali lorong-lorong kecil itu. gang-gang sempit di antara rumah mewah. Rumah-rumah kecil di pinggiran parit busuk. 
Itu 20 tahun yang lalu. 
Ah... masa lalu hanyalah kenangan yang mungkin bisa datang dan mungkin juga bisa pergi. Itulah masa lalu yang tidak sekadar meninggalkan kenangan manis, melainkan juga kenangan pahit. Memang hidup akan terus berjalan. Hari inipun sebentar lagi akan terlewatkan untuk menjadi masa lalu. 

Tidak ada komentar: