Salah satu Nawa Cita Bapak Presiden Jokowi adalah Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali
kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan
kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan,
seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme
dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam
kurikulum pendidikan Indonesia.
Revolusi dalam Wikipedia berarti suatu perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat. Karakter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Lalu Pelajar itu sendiri merupakan seseorang yang masih dalam lingkup sekolah baik sekolah dasar maupun lanjutan yang bertindak sebagai peserta didik. Jadi Revolusi Karakter Pelajar Indonesia itu, suatu perubahan pola pikir dan budi pekerti seorang pelajar indonesia yang berlangsung secara cepat. Perubahan yang dimaksud dalam hal ini yang pasti perubahan ke arah yang positif. Di era yang serba canggih ini seharusnya para pelajar indonesia mampu memanfaatkannya untuk menunjang belajar mereka. Pemerintah juga tengah melakukan program kurikulum pendidikan berkarakter. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Dengan begitu para pelajar diharapkan dapat mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, sehingga dapat mengurangi kasus-kasus yang didalangi oleh pelajar seperti salah satunya adalah tawuran antar pelajar. Banyak kasus-kasus tawuran pelajar yang disebabkan hanya karena masalah sepele yang sebetulnya dapat diselesaikan dengan jalan baik-baik dengan pemikiran yang lebih rasional. Kita semua ini sudah hidup dijaman yang merdeka, bukan lagi be membawa parang ke medan perang. Yang seharusnya kita perangi yaitu globalisasi serta kebiasaan buruk. Kini Indonesia sudah berstatuskan gawat darurat narkoba. Banyak korban meninggal karena mengkonsumsi narkoba, belum lagi mereka yang masih dalam usia-usia remaja. Masa depan mereka seolah mati, gelap, dan suram karena narkoba. Kasus narkoba ini banyak dilatar belakangi oleh lingkungan, dan salah satunya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang kurang harmonis, pendidikkan agama yang lemah, serta kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya menjadi salah satu pemicu banyaknya remaja melarikan diri untuk terjerumus ke barang haram tersebut. Masalah yang tidak mampu dipecahkan sendiri, lalu frustasi, putus asa, juga bisa jadi penyebab beberapa orang lari ke narkoba. Jikalau para pelajar mampu berpikir rasional, berpikir masa depan, pola pikir untuk maju, serta selalu berpositif thinking dengan apa yang sedang ia hadapi tentu akan lain ceritanya. Saat kita menghadapi masalah-masalah kehidupan yang sulit, jangan panik. Selalu berfikir bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi pasti ada kemudahan. Anggap saja segala permasalahan hidup ini sebagai ujian dari Tuhan yang nantinya akan berakhir bahagia. Tuhan memberikan ujian bukan karena tanpa alasan, Tuhan memberikan ujian kepada hambanya agara mereka menjadi manusia yang kuat, tangguh dalam menghadapi ujian. Itu semua karena Tuhan sayang, Tuhan tidak ingin melihat kita menjadi manusia lemah yang hanya bisa berpangku tangan. Sebagai generasi penerus para pejuang hebat bangsa ini, kita sebagai pelajar harus selalu ingat bahwa tidak ada yang sulit didunia ini kalau kita mau belajar dan mencoba hal-hal baru yang tentunya membawa manfaat dimasa akan datang. Masa depan bangsa ini tergantung pada kita semua, para pelajar Indonesia. Mari ubah pola pikir kita untuk Indonesia yang lebih baik. Saya yakin, semua pelajar Indonesia meerupakan pelajar-pelajar yang cerdas yang mampu menggunakan akal sehatnya. Berpifir baik, bertingkah apik, serta berhati patriotik. Tuhan member kita otak untuk berfikir, gunakan dengan bijak, jangan sembrono. Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang, karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan kebiasaan.
Wacana mengenai
revolusi mental atau revolusi karakter menjadi salah satu hal yang
penting untuk dicermati dan ditindaklanjuti dengan aksi. Perlunya
melakukan revolusi terhadap karakter atau mental seluruh komponen bangsa
menunjukkan betapa bobroknya moral masyarakat, mulai dari masyarakat
kelas bawah sampai kelas atas, pengangguran sampai pejabat, generasi
muda sampai generasi tua, bahkan dunia pendidikan pun mulai digerogoti
oleh “virus” dekadensi moral. Bencana akhlak ini akan lebih dahsyat
dibandingkan dengan bencana lainnya, sebab menyangkut langsung dunia
dalam diri manusia yang mungkin saja akan sulit diluruskan kembali.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Wacana mengenai
revolusi mental atau revolusi karakter menjadi salah satu hal yang
penting untuk dicermati dan ditindaklanjuti dengan aksi. Perlunya
melakukan revolusi terhadap karakter atau mental seluruh komponen bangsa
menunjukkan betapa bobroknya moral masyarakat, mulai dari masyarakat
kelas bawah sampai kelas atas, pengangguran sampai pejabat, generasi
muda sampai generasi tua, bahkan dunia pendidikan pun mulai digerogoti
oleh “virus” dekadensi moral. Bencana akhlak ini akan lebih dahsyat
dibandingkan dengan bencana lainnya, sebab menyangkut langsung dunia
dalam diri manusia yang mungkin saja akan sulit diluruskan kembali.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Wacana mengenai
revolusi mental atau revolusi karakter menjadi salah satu hal yang
penting untuk dicermati dan ditindaklanjuti dengan aksi. Perlunya
melakukan revolusi terhadap karakter atau mental seluruh komponen bangsa
menunjukkan betapa bobroknya moral masyarakat, mulai dari masyarakat
kelas bawah sampai kelas atas, pengangguran sampai pejabat, generasi
muda sampai generasi tua, bahkan dunia pendidikan pun mulai digerogoti
oleh “virus” dekadensi moral. Bencana akhlak ini akan lebih dahsyat
dibandingkan dengan bencana lainnya, sebab menyangkut langsung dunia
dalam diri manusia yang mungkin saja akan sulit diluruskan kembali.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Wacana mengenai
revolusi mental atau revolusi karakter menjadi salah satu hal yang
penting untuk dicermati dan ditindaklanjuti dengan aksi. Perlunya
melakukan revolusi terhadap karakter atau mental seluruh komponen bangsa
menunjukkan betapa bobroknya moral masyarakat, mulai dari masyarakat
kelas bawah sampai kelas atas, pengangguran sampai pejabat, generasi
muda sampai generasi tua, bahkan dunia pendidikan pun mulai digerogoti
oleh “virus” dekadensi moral. Bencana akhlak ini akan lebih dahsyat
dibandingkan dengan bencana lainnya, sebab menyangkut langsung dunia
dalam diri manusia yang mungkin saja akan sulit diluruskan kembali.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gguru/revolusi-karakter_58e715e42ab0bd7b087dd34b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar