Sabtu, 09 September 2017

Berilmu atau berahlak?

Jika guru dan orang tua diminta memilih; Mana yang lebih penting orang berakhlak atau orang berilmu? Seluruhnya akan menjawab bahwa lebih pentng berkahlak. Selanjutnya berilmu. Hidup berakhlak tidak datang dari cermah dan siswa dipaksa untuk mengikuti sejumah keharusan dalam tata tertib. Ahlak datang dari penguasaan ilmu yang membangun kesadaran diri sehingga seseorang menyadari sepatutnya patuh Dalam pendidikan berlaku kaidah bahwa pengembangan perilaku selalu dilandasi ilmu karena itu derajat manusia ditinggikan karena ilmunya. Karena itu, keindahan akhlak tak mungkin terbangun tampa penguasaan ilmu yang luas. Ilmu itu bagaikan pisau untuk mengiris, merajang, bahkan mengubah menjadi satuan masalah yang paling kecil yang paling renik. Semakin dalam ilmunya maka serumit apa pun manusia bisa mengirisnya. Dalam pengalaman mengikuti pendidikan formal, setiap orang dilatih untuk mengenal masalah dan memecahkannya. Seorang yang menyandang belar sarjana telah didaulat sanggup merumuskan masalahdan memecahkannya. Dalam pengalaman belajar, setiap orang mendapatkan kenyataan merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, merancang cara memecahkannya, menghimpun informasi, dan mengolah informasi merupakan tahap belajar yang terus harus diasah. Keterampilan menerapkan ilmu dalam mengelola masalah merupakan proses tak mudah. Akhlak mulia adalah dampak pengiring dari kemampan setiap orang untuk memiliki sikap yang tepat dalam menghadapi setiap masalah yang dihadapinya. ia pandai memilah mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan. Itulah puncak dari keluhuran budi. Semoga kita dapat memembantu siswa menuai ilmu merumuskan masalah dan memecahkan masalah.

Tidak ada komentar: